Gn Burangrang dan Situ Lembang

Eksotisme alam dan ragam vegetasi Gunung Burangrang patut dicoba oleh rekan-rekan pendaki gunung di Indonesia. Dengan ketinggian 2064 M dpl terletak di wilayah Bandung bagian barat dengan medan yang berfariasi menjadikan gunung ini salah satu alternatif lokasi pendakian yang sangat kondusif, baik untuk latihan Mountaineering ataupun hanya sekedar hiking.

Terdapat dua jalur konfensional yang dapat di pergunakan selain jalur-jalur rintisan, pertama dengan menggunakan jalur SPN-Legok Haji dan jalur Komando. Kedua jalur tersebut memiliki karakteristik tersendiri, untuk jalur SPN-Legok Haji relatif pendek, dengan langkah standar tanpa intermezo jalur ini dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 - 1,5 jam. Dari TAD ( Titik Awal Daki ) sampai ke puncak, namun konsekwensinya yaitu jalur nyaris tanpa bonus alias nanjak terus. Sedangkan dengan jalur Komando relatif panjang karena jalur yang memutar, pada jalur ini terdapat banyak bonus sehingga tidak terlalu menyita energi. Untuk sampai ke puncak dengan jalur ini kira-kira dapat ditempuh dengan waktu 1,5 - 2 jam untuk langkah standar. Sedang untuk sumber air sendiri dapat diperoleh di TAD kedua jalur tersebut dengan mudah.
Untuk orientasi, peta yang dapat dipergunakan adalah sheet SAGALAHERANG. Sekedar pemberitahuan, jangan terlalu menganggap enteng gunung ini karena ketinggiannya yang relatif rendah sebab dengan medan yang excellence gunung ini juga biasa dipakai sarana latihan oleh pihak KOPASSUS serta rekan-rekan dari perhimpunan pecinta alam di wilayah Bandung. Untuk perijinan pendakian ( jika dirasa perlu) dapat diperoleh di polsek cisarua.

Sepanjang jalur lintasan terdapat beberapa Shelter, namun tidak berupa bangunan melainkan hanya pelataran agak luas yang biasa digunakan untuk mendirikan camp. Jika kita memilih jalur SPN-Legok Haji kita bisa menemukan satu situs berupa batu yang lebih mirip kursi yang oleh masyarakat setempat disebut BATU CALIK yang dalam bahasa sunda berarti Batu tempat duduk dan diyakini pernah diduduki oleh Gusti Prabu Kian Santang ( tidak tepat pada jalur lintasan ). Menjelang puncak sebenarnya para pendaki akan dihadapkan beberapa puncak bayangan seperti halnya gunung-gunung lain. Terdapat dua puncak pada gunung burangrang yaitu puncak 1 dan puncak 2, pada puncak 1 terdapat tugu triangulasi Burangrang dengan tiang bendera di sebelahnya, pada pelataran ini kira-kira hanya dua buah tenda yang dapat didirikan, namun jika dirasa kurang kita juga dapat mendirikan tenda di pelataran puncak 2 yang agak luas hanya beberapa meter dari puncak 1.
Setelah melakukan pendakian Gn Burangrang, rekan-rekan pendaki bisa terus melanjutkan perjalanan ke sebuah danau yang tepatnya disebut SITU LEMBANG ataupun melanjutkan pendakian Gn Tangkuban Perahu dengan tracking jalur situ lembang serta pendakian Gn Sunda juga dapat diakses lewat jalur ini.

Untuk mencapai lokasi Situ Lembang dapat menggunakan jalur Komando dengan menyusuri jalan Makadam ( jalan tanah berbatu ), tracking jalur ini memakan waktu kurang lebih 1,5 - 2 jam dengan jalan kaki, mungkin akan lebih singkat jika kita menggunakan kendaraan pribadi yang support akan medan yang dilalui. Perjalanan tak akan terasa karena jalur yang dipakai membelah hutan pinus, kebun bukaan dan juga vegetasi hutan tropis yang teduh. Menjelang lokasi Situ Lembang suasana mistis dari hutan basah akan sangat terasa terlebih jika perjalanan dilakukan pada musim hujan. Segala pengorbanan akan terbayar setiba di lokasi. Kita akan dapat menikmati pemandangan danau yau dikelilingi oleh gunung-gunung ( kurang lebih seperti di film Dawsoncreek lah...segara anak, danau gunung tujuh, ranu kumbolo etc.). Di lokasi ini juga terdapat dermaga, deretan barak-barak KOPASSUS dan Lapangan upacara serta pasilitas latihan militer. Danau ini merupakan sumber air bagi kota Cimahi dan sekitarnya.

Catatan : Pada musim latihan KOPASSUS kita dilarang keras untuk memasuki lokasi Situ Lembang karena dikhawatirkan peluru nyasar. Biasanya kira-kira ½ perjalanan menuju lokasi akan ditempatklan penjaga dari pihak KOPASSUS. Daripada ½ perjalanan yang udah kita tempuh sis-sia, maka disarankan melakukan SOSPED kepada masyarakat di titik awal jalur Komando untuk mengetahui dipakai atau tidaknya lokasi oleh pihak KOPASSUS.


Selamat bertualang, Jangan tinggalkan jejak selain jejak kaki...Salam Rimba Lestari

0 Komentar:

Post a Comment

 
Berita Terbaru dan Terkini 2011
Blogger Template by Mr.PK Host at Blogger.com