menghitung lagi dari awal

masih seperti kemarin, hari tak ubahnya seperti daun berguguransatu demi satu jatuh dari dahannya.waktu aku habiskan dengan percuma,kini tak kan kuindahkan buaian janji manis semu.tuhan kecil kembali mengelitiku dengan senyumnya...

ketika konsentrasiku mulai terfokus pada bakal pekerjaaniblis-iblis kecil mengoyakku dengan wacana-wacananyamengganggu memang...,dan kini memaksaku kembali tanpa aktivitaskembali terpuruk tanpa satupun dorongan
mungkin aku harus tetap menunggu dengan usaha-usahamungkin kelak akan membuahkan hasil atau bahkan tidak sama sekali
mungkin benar cloteh sang anjingbahwa aku memang bukan orang yang berpendidikanatau apalah....

terkadang aku pikir sia-sia waktu dan biaya aku habiskan untuk kuliahtapi mungkin aku tak kan pernah menyesali apa-apa yang pernah aku lakukanbaik ataupun buruk dalam kehidupan
begitu banyak sisi positif yang aku dapatkanteman, kegiatan dan pengalamanyang jelas semua itu mendidikku untuk menjadi lebih dewasapaling tidak untuk pola pikirku

kini...semua konsep yang kubuat membusuk percumarencana-rencana tak satupun sesuai dengan yang kudugamungkin otakku kini kembali meradangmenjalar menuju akar prinsipku...sakit,
tujuan utama untuk membantu orangtua kini menjadi imbasnyaharus kusimpan untuk sementaradalam saku hampaku....